Reyhan Info

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat ASEAN untuk memberikan solidaritas dan bantuan untuk Jepang. Sebagian wilayah negeri sakura itu porak-poranda setelah digoyang gempa disusul tsunami, awal Maret lalu.

Imbauan ini disampaikan Presiden SBY ketika membuka pertemuan khusus Menteri Luar Negeri se-ASEAN. "Meski saya tahu, masing-masing negara anggota ASEAN telah memberikan bantuan sejak terjadinya bencana," kata SBY di kantor Sekretariat Jenderal ASEAN, Jakarta, Sabtu 9 April 2011.

Menurut Yudhoyono, forum tersebut juga akan membahas bantuan dan solidaritas apa saja yang bisa diberikan negara-negara ASEAN kepada Jepang. "Meski kita tahu, dari sisi persiapan menghadapi bencana, Jepang paling cepat, berpengalaman dalam hal teknologi serta kesadaran masyarakat," kata dia.

Negara-negara ASEAN, kata dia, bisa berpedoman pada perangkat kerjasama penanggulangan bencana, salah satunya The ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response. Selain itu, Presiden juga menyampaikan Indonesia memiliki Peace and Security Center yang sedang dibangun di Jawa Barat.

"Itu berfungsi untuk melakukan pendidikan atau kerjasama dalam penanggulangan bencana alam," kata dia.

SBY pun menawarkan fasilitas-fasilitas itu untuk digunakan dalam kerjasama penanggulangan bencana. "Bencana akan datang terus-menerus. Kita tidak tahu negara mana lagi yang akan terkena bencana," ujarnya.

Dia berharap dengan adanya sistem, kerjasama, dan pengembangan teknologi yang baik bisa meminimalkan resiko bencana.

Dalam pembukaan ini, Presiden kembali mengungkapkan duka cita yang mendalam atas bencana yang menimpa Jepang. "Indonesia percaya Jepang sebagai bangsa yang besar, memiliki semangat tinggi bekerja keras dalam penanggulangan bencana," kata dia.