Belum lagi mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) tahap I (Lebakbulus-Bundaran HI) dimulai, Pemerintah DKI Jakarta bersama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) Kohara Motofumi sudah membahas MRT koridor timur-barat.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, kajian awal terkait koridor ini telah dilakukan Jepang sebagai peminjam modal. Kajian ini dilakukan karena kebutuhan pada koridor itu dianggap sangat tinggi.
"Sejak awal kita meminta supaya tidak hanya timur dan barat di wilayah Jakarta saja. Jadi ini akan mengikutsertakan bagian barat Balaraja, Tangerang dan Timur Cikarang, Bekasi," ujar Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Jumat 8 April 2011.
Menurut Fauzi, pertemuan lanjutan pemprov dengan JICA akan diselenggarakan akhir April nanti bersama dengan Departemen Keuangan dan Kementerian Perhubungan. Diharapkan, pola koridor timur barat tidak jauh berbeda dengan pola yang sekarang dilakukan untuk pembangunan MRT tahap pertama.
"Rutenya belum bisa dikatakan secara pasti, tapi kita tentu memperhitungkan kawasan yang padat. Panjang rutenya 80 km lebih, masalah biaya belum tahu," katanya.
Sementara itu, Deputi Gubernur DKI Bidang Transportasi, Soetanto Hoesodo menegaskan, studi terkait rute timur barat MRT tak perlu menunggu pembangunan MRT tahap I selesai.
"Studi sampai satu tahun, harapannya tahun depan selesai, karena kelebihan dari fase ini bukan hanya melibatkan satu pemda tapi tiga pemda (DKI, Tangerang, Bekasi)," jelasnya.
Seperti yang diketahui, MRT yang berbasis rel rencananya akan membentang sekitar 110,3 kilometer. Terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer dan Koridor Timur – Barat sepanjang 87 kilometer.
Pembangunan Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus – Kampung Bandan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia, sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun. Tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. MRT ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran Hotel Indonesa ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018, dipercepat dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi kelayakannya sudah selesai.
Sementara itu, koridor barat dan timur saat ini sedang dalam tahap pra studi kelayakan. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024 - 2027. (SJ)
Menurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, kajian awal terkait koridor ini telah dilakukan Jepang sebagai peminjam modal. Kajian ini dilakukan karena kebutuhan pada koridor itu dianggap sangat tinggi.
"Sejak awal kita meminta supaya tidak hanya timur dan barat di wilayah Jakarta saja. Jadi ini akan mengikutsertakan bagian barat Balaraja, Tangerang dan Timur Cikarang, Bekasi," ujar Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Jumat 8 April 2011.
Menurut Fauzi, pertemuan lanjutan pemprov dengan JICA akan diselenggarakan akhir April nanti bersama dengan Departemen Keuangan dan Kementerian Perhubungan. Diharapkan, pola koridor timur barat tidak jauh berbeda dengan pola yang sekarang dilakukan untuk pembangunan MRT tahap pertama.
"Rutenya belum bisa dikatakan secara pasti, tapi kita tentu memperhitungkan kawasan yang padat. Panjang rutenya 80 km lebih, masalah biaya belum tahu," katanya.
Sementara itu, Deputi Gubernur DKI Bidang Transportasi, Soetanto Hoesodo menegaskan, studi terkait rute timur barat MRT tak perlu menunggu pembangunan MRT tahap I selesai.
"Studi sampai satu tahun, harapannya tahun depan selesai, karena kelebihan dari fase ini bukan hanya melibatkan satu pemda tapi tiga pemda (DKI, Tangerang, Bekasi)," jelasnya.
Seperti yang diketahui, MRT yang berbasis rel rencananya akan membentang sekitar 110,3 kilometer. Terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer dan Koridor Timur – Barat sepanjang 87 kilometer.
Pembangunan Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus – Kampung Bandan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia, sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun. Tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. MRT ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran Hotel Indonesa ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018, dipercepat dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi kelayakannya sudah selesai.
Sementara itu, koridor barat dan timur saat ini sedang dalam tahap pra studi kelayakan. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024 - 2027. (SJ)