Sepekan setelah penemuan yang melaporkan adanya software di dalam perangkat mobile Apple yang memata-matai lokasi penggunanya, Apple secara resmi 'meluruskan' tuduhan itu.
"iPhone tidak mencatat lokasi Anda. Hanya saja, iPhone memang mengumpulkan database hotspot WiFi dan menara selular di lokasi terkini pengguna. Beberapa di antaranya bahkan mungkin berjarak ratusan mil dari iPhone Anda. Ini untuk membantu iPhone secara cepat dan akurat menghitung lokasi ketika dibutuhkan," kata pernyataan resmi Apple.
Sebelumnya, dua pakar keamanan Inggris membongkar hal itu. Mereka mengatakan bahwa sebuah file di sistem operasi iOS melacak lokasi pengguna iPhone, iPod Touch, dan iPad, dengan mencatat histori lokasi mereka dan menyalinnya ke komputer pengguna, ketika perangkat mobile mereka terkoneksi.
Temuan ini lantas memicu kekhawatiran adanya pelanggaran hak-hak privasi pengguna, apabila file tersebut terakses oleh seseorang yang tidak diinginkan. Apple mengatakan bahwa data yang dikumpulkan oleh iPhone itu adalah sebuah 'bug' yang ditemukan Apple, dan akan diperbaiki secepat mungkin.
Apple juga mengaku menemukan bug lain di iPhone yang akan terus mengumpulkan lokasi update pengguna, walaupun layanan penjejak lokasi mereka dimatikan. Bug inipun dijanjikan oleh Apple akan segera diperbaiki.
Seperti dilansir oleh situs The Telegraph, Martyn Ruks, Technical Director of Security Consultants pada MWR InfoSecurity, mengatakan bahwa teknologi memang tumbuh demikian kompleks sehingga konsumen seringkali menghadapi situasi di mana mereka sama sekali tidak tahu apa yang dilakukan oleh gadget kepunyaannya.
Bila memang tidak ingin agar hal ini terjadi, kata Ruks, sebaiknya konsumen sama sekali tidak usah menggunakan gadget tersebut. Bagaimanapun, ia menambahkan, sistem operasi Android operating menawarkan pilihan kontrol yang lebih granular dan spesifik kepada pengguna dalam hal pengaturan ponsel cerdas mereka ketimbang Apple iOS. (eh)