Inovasi terus dikerjakan oleh para ilmuwan untuk menemukan hal-hal baru demi kemudahan hidup manusia. Di bidang otomotif, penemuan yang terus menjadi mimpi parainovator itu adalah penciptaan kendaraan paling cepat, aman, irit, dan murah.
Insinyur Steve Fambro dan Chris Anthony mengklaim telah menemukan kendaraan impian itu melalui Aptera. Lima tahun lalu, Steve Fambro yang bekerja di sebuah perusahaan bioteknologi menghabiskan akhir pekannya untuk melakukan percobaan berulang-ulang untuk meningkatkan efisiensi BBM kendaraan pikapnya. “Saya terus berpikir akan sebuah sebuah dalil bahwa pemakaian BBM semakin sedikit jika hambatan berkurang,” katanya. “Kendaraan apa yang tidak mempunyai hambatan seperti itu?” lanjutnya.
Setelah ratusan kali bereksperimen, Aptera yang diperkenalkan di pabriknya di Vista,California, awal pekan lalu adalah jawaban dari mimpi Fambro. Terinspirasi kendaraan luar angkasa tokoh film kartun 1960-an The Jetsons, Fambro dan timnya membuat mobil berbentuk separo telur, dengan tiga roda, serta dua tempat duduk.
Mobil berdesain futuristik itu diklaim Fambro sebagai mobil revolusioner. “Aptera membuka sebuah kategori otomotif baru berupa mobil superringan dengan kemampuan tempuh bermil-mil yang dirancang untuk dapat dikemudikan di jalan-jalan umum dengan harga USD 30.000(sekitar Rp 360 juta),” ujarnya.
Dengan berat hanya sekitar 680 kg, Aptera dibuat dari komposisi ultra ringan. Chris Anthony, partner Fambro, mengungkapkan, Aptera menggunakan material fiber ringan yang biasa dipergunakan di perahu-perahu cepat. Bobot di bawah rata-rata mobil normal itu membuat Aptera mampu menempuh jarak 42 km dengan hanya satu liter bensin. Ini sama dengan rata-rata konsumsi BBM untuk sepeda motor
Tahun ini Aptera direncanakan dikembangkan menjadi sebuah kendaraan yang lebih besar dengan empat tempat duduk. “Aku berpikir waktu akan terus bergerak dan mobil-mobil akan bergeser dalam penampilannya,” kata Fambro. “Dua puluh tahun dari sekarang, kita akan melihat mobil-mobil menggunakan energi dengan bahan yang dikenal sebagai sampah di masa sekarang. Mereka akan membuat kita merasa aneh,” kata Fambro.
Ambisi besar dan hasil kerja keras Fambro ternyata juga mengundang Google.org, bagian dari grup Google, untuk menyumbangkan USD 2,75 juta pada proyek Aptera.
Bagaimana tanggapan konsumen? Chief Executive Aptera Paul Wilbur mengaku daftar calon pembeli Aptera telah mencapai 4.000 orang sampai pertengahan tahun ini. Sebagian besar dari penginden itu adalah pencinta teknologi, eksekutif perusahaan IT, orang kaya yang menjadikan Aptera sebagai mobil kedua atau ketiganya.